Senin, 26 Maret 2012

Rendah Diri


Diambil dari bacaan AIR HIDUP RENUNGAN HARIAN, EDISI 29 Maret 2008 –

“Lalu kata Musa kepada TUHAN: “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.” Keluaran 4:10

Tuhan memanggil dan mengutus Musa untuk sebuah rencana besar yaitu membawa keluar bangsa Israel dari tanah Mesir, melepaskan penderitaan umatNya dan menuntun mereka menuju tanah Perjanjian yaitu Kanaan, seperti yang dikatakan oleh Tuhan, “Aku telah menperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.” (Keluaran 3:7)

Tuhan hendak memakai Musa semata-mata sebagai alatNya untuk melaksanakan rencana indah bagi umat Israel, namun Musa kurang respon terhadap panggilan itu karena ia dibayang-bayangi oleh ketidakmampuan dirinya. Musa ragu, takut gagal, takut ditolak oleh orang-orang Israel dan merasa tidak layak mengemban tanggung jawab yang besar ini, sehingga dia menjawab,

“Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” (Keluaran 3:11). Lagi katanya, “…aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.” (Keluaran 4:10).

Musa membesar-besarkan kekurangan dan kelemahannya, bahkan dia merasa Harun lebih cocok menerima tanggung jawab ini. Namun Tuhan tetap sabar terhadapnya dan memberikan janji bahwa Ia akan menyertai dan menyatakan kuasaNya untuk melakukan banyak mujizat melalui dirinya. Tuhan mengingatkan Musa untuk tidak terfokus pada kekurangan dan keterbatasannya, tetapi belajar memahami bahwa Tuhan yang menyertai adalah Tuhan yang Maha sanggup melakukan perkara besar dan dahsyat!

Seringkali kita bersikap seperti Musa, terlalu focus pada kekurangan kita sehingga kita menjadi orang yang rendah diri/minder. Memiliki citra diri yang negatif terhadap diri sendiri akan menghambat kemajuan kita sendiri. Bila kita perhatikan perjalanan hidup Musa berikutnya, sungguh luar biasa! Ternyata semua ketakutan dan keraguan Musa tidak terbukti karena Tuhan senantiasa menyertai dia!

Milikilah citra diri yang positif karena di dalam Dia kita lebih dari pemenang!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar