Selasa, 20 Maret 2012

Menghormati Tuhan dan MentaatiNya

Kita dapat menghormati Allah dengan menaati pimpinan Allah dalam kehidupan, sekalipun hal itu kadang-kadang berarti bahwa kita harus melewati masa-masa yang sulit.

Mazmur 95 mengajak umat Allah untuk datang kepada Tuhan. Pemazmur mengingatkan bahwa ketika menghadap Tuhan, kita bukan sekedar datang, melainkan datang dengan pujian dan rasa syukur serta sikap sujud menyembah kepada-Nya karena Tuhanlah yang menciptakan alam semesta dan manusia. Sikap seperti itu terasa kontras bila dibandingkan dengan kekerasan hati nenek moyang mereka. Mereka mencobai Tuhan seperti waktu di Meriba. Umat Tuhan mengeluh seakan-akan Tuhan tidak pernah menolong dan menyertai mereka.

Pemazmur menunjukan bahwa sikap nenek moyang mereka merupakan bentuk tidak hormat dan tidak taat kepada Tuhan. Mereka menyalahkan Tuhan atas kesulitan hidup yang mereka alami. Mereka tidak puas akan kehadiran dan pimpinan Tuhan, bahkan mereka mempertanyakan penyertaan Tuhan.

Dengan menyatakan bahwa Tuhan adalah Raja dan Gembala atas hidup umat-Nya, pemazmur hendak mengingatkan bahwa Tuhan memiliki rencana atas kehidupan umat-Nya dan Dia menyertai kita. Rencana-Nya tidak selalu dapat dimengerti, bahkan merupakan misteri bagi manusia.

Tuhan menginginkan kita untuk mempercayai pimpinan-Nya. Sekalipun dalam keadaan yang sulit dan rencana Tuhan tidak dapat dimengerti, tetaplah percaya karena kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. [LH]

Mazmur 95:7-8

"Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar